Puisi ini didedikasikan untuk kamu.
Bukankah sebelum kau datang aku masih
terluka sangat dalam?
Bukankah sebelum kau datang hatiku masih
hancur berantakan?
Kau tahu setelah kau datang apa yang
terjadi pada diriku, yang terjadi pada hatiku.
Semua berubah seakan kau yang paling
bisa menyembuhkan.
Aku berdiri dari sisi kanan,
Aku melihat kau datang membawa sebuah
harapan.
Aku pikir kau datang dengan sukarela
untuk membantu menyembuhkan lukaku.
Untuk mengembalikan semua rasa yang
hilang ditelan oleh egoku.
Aku bertahan pada suatu keadaan dimana
aku terus menunggu kau datang.
Aku menunggu setiap detik, setiap menit,
setiap jam, bahkan setiap hari.
Dan sampailah pada hari dimana semua
harapanku padamu hilang dan tercecer dijalanan.
Aku tak akan menuliskan kisah bahagia
kita disini.
Aku hanya ingin menuangkan rasa sedihku,
rasa kecewaku, rasa terluka yang teramat dalam.
Mungkin lain kali setelah aku siap
menuliskan kisah bahagia kita pasti akan aku rangkai kenangan demi kenangan itu,
tapi untuk saat ini aku belum mampu dan aku belum sanggup.
Pada akhirnya akulah yang paling
terluka.
Pada akhirnya akulah yang paling
tersiksa.
Pada akhirnya hatiku kembali terluka
oleh kamu yang telah aku anggap kau segalanya.
0 Komentar