Dingin, kamu. 💔

Ternyata rindu sedingin ini ya,

Tanpa kamu hangatnya semakin lama semakin pudar.

Aku tidak tahu, pada bagian mana yang masih bisa ku peluk.

Apakah angin? 

Kenangan? 

Atau sekedar memeluk diriku sendiri yang mulai kebingungan.

Asing, iya aku rasa hari-hariku terasa semakin asing.

Tak ada lagi kabar yang aku tunggu, atau hanya sekedar melihat online mu di roomchat. 

Sekarang tak lagi aku lakukan.

Aku mulai merasa lebih baik sendiri berteman sepi.

Jika mampu, aku ingin mendengar deru ombak.

Setidaknya itu membuat riuh di kepalaku sedikit tenang.

Menenangkan sejenak walaupun tidak bisa dilupakan dengan mudah.

Menghilangkan rasa sama seperti membunuh sebagian dari aku.

Yah, mungkin berakhir dengan mati rasa atau bahkan sulit untuk kembali percaya.

Dan kali ini, aku benar-benar sudah tidak percaya pada siapapun.

Pada diriku sendiri saja, rasanya aku mulai terguncang.

Keputusan yang telah aku ambil rasanya memang sudah benar.

Namun hilangnya kamu sekarang,

Belum bisa aku maafkan.

Aku hancur.

Aku kecewa.

Aku terluka.

Aku mencoba mencari bahagia untuk mengobati rasa.

Menyembuhkan beberapa luka yang ada hingga nanti aku terbiasa tanpa ada kamu ataupun rindu yang bersarang di dada.

Posting Komentar

0 Komentar