Tuhan, dr semua hal kenapa perpisahan selalu menyakitkan?
Dr semua bentuk kasih sayang kenapa aku tidak bisa mendapatkan kasih dan sayang yang semestinya?
Kenapa dari banyaknya riuh pikuk dunia ini, hanya aku yang terselip di dalam tubuh yang gemetaran setengah mati?
Kenapa hanya aku yang mendalami hati manusia yang bahkan dia tidak ingin mengetahui aku hidup atau tidak?
Kenapa dari sekian banyaknya pertanyaan, aku selalu tahu jawaban utamanya hanya aku harus ikhlas?
Aku yang tidak boleh banyak mempertanyakan ini dan itu.
Tapi aku terus-menerus bertanya kenapa dan kenapa seakan-akan aku tidak pernah puas untuk setiap jawaban ikhlas dari-Mu.
Aku yang bodoh dalam banyak rasa syukur ini, aku juga yang bodoh dalam memahami segala situasi.
Tuhan, bisakah kali ini aku pulang saja?
Untuk kesekian kalinya, aku ingin pulang memeluk luka ini sendirian.
Aku hanya ingin tenang padahal orang yang sudah mati saja ingin didoakan agar tenang.
Tuhan, aku menyerah.
Tuhan, maaf aku menyerah.
Dari aku, pertanyaan untuk Tuhan yang aku temukan jawabannya sendiri tapi aku tetap membebal. Maaf Tuhan.
0 Komentar