Hai hai haii.. balik lagi, di chapter 3..
Kali ini aku gakan banyak cerita sih tapi kali ini lebih ke ngasih motivasi kali ya.. Kadang hidup emang banyak banget becandanya, secantik, sebaik, sepintar apapun kamu nyatanya itu gacukup berharga dimata orang yang gapandai bersyukur. Engga engga, ini bukan salah kamu.. kamu sudah cukup baik selama ini dengan meringankan beban-beban hidup orang lain. Bahkan disatu sisi kamu lupa untuk menyelamatkan diri kamu sendiri. Iya, luka sendirian itu yang kamu perban kemarin nyatanya masih berdarah-darah. Ia mengucur ke bagian penting dalam diri kamu, hati kamu terluka tergores tersiksa dan ter-ter yang lainnya.
Demi kisah kasih yang kamu anggap segalanya itu, aku ingin beri tahu kamu bahwa kamu gaseharusnya untuk menjerumuskan diri kamu sebegitu dalamnya. Sesakit itu kamu menjalani hari-hari kamu. Kamu sebenarnya sangat mampu untuk keluar dari rasa trauma itu, tapi kamu sendiri yang memilih untuk hidup berdampingan dengan rasa yang tidak pantas itu. Kamu terlalu bebal perempuanku! But it's up to you, kamu sembuh sendirian seperti menahan luka sendirian juga tidak apa-apa cantik. Sebegitu kuat dan berharganya kamu juga harus kamu apresiasi yaa.. Jangan lupa, tidak ada persaingan dalam bentuk apapun, kecuali jika mereka merasa tersaingi dengan adanya kamu yah kamu cukup tersenyum dan tanpa klarifikasi apapun kamu pergi dan tinggalkan tempat yang sangat menyakitkan itu.
Beri diri kamu sendiri waktu untuk sembuh, mungkin dengan banyak menonton, bermain, hangout bersama siapapun yang kamu anggap kamu bisa menjadi diri sendiri, atau bahkan kamu bisa healing dengan cara kamu sendiri pergi kemanapun sendirian untuk memberikan jeda pada duniamu yang kamu anggap berantakan itu. Kamu cukup, kamu berharga, kamu cantik, kamu cerdas, kamu sangat pantas dimiliki oleh seseorang yang mampu dan paham betapa bernilainya diri kamu. Semangat ya, untuk kali ini aku hanya ingin mengucapkan terimakasih aku, kamu hebat banget udah berjalan sampai sejauh ini walaupun melewati banyak lubang dan harus menambal jalan kamu sendiri. Aku bangga punya kamu,
Untuk diriku yang tak pernah menemukan kata cukup, "katanya"..
0 Komentar